Effectiveness Of Traditional Games Against Motivation Of Tarogong Football Athletes In Following Warm-Up
Abstract
Athletes motivation in following warm-up should be considered. Athletes can continue to be the top of the performance and the achievements of the club achieved to the maximum. But there are still many athletes don’t understand the importance of warming up for itself. The same thing happens, the dominant Tarogong FC football athletes are still lazy in warm up. This has a negative effect or impact on the athlete's training program. Among them athletes can experience sports injuries such as muscle cramps, sprains, and so on because various functions of the body's organs are not ready. Therefore, the role of a coach is needed to find a solution how to motivate the athlete to want and be happy when warming up, one of them with traditional games. In statistical analysis for the processing of PTK data , the results showed a significant difference between motivation in cycle 1 and motivation in cycle 2, where the average motivation during cycle 1 is 90.98 and the current motivation average in cycle 2 is 99.55. Thus, there is an increase in the motivation of Tarogong FC football athletes with traditional games in following warm-up.
Downloads
References
Amra, Q. (2016). Hubungangaya Reciprocal , Gaya Inclusion Dan Motivasi Berlatih Terhadap Keterampilan Sepakbola Pemain SSB Muspan FC Kota Padang. Jurnal Menssana, 1(1), 16–27.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asnaldi, A., Zulman, F. U., Madri, M. (2018). Hubungan Motivasi Olahraga dan Kemampuan Motorik dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siswa Sekolah Dasar Negeri 16 Sintoga Kecamatan Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Menssana, 3(2), 16–27.
Barwandi, A. (2017). Survey Motivasi Berprestasi Atlet Binaan Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar (Pplp) Sumatera Utara.
Cleopatra, M. (2015). Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(2), 168–181. https://doi.org/10.30998/formatif.v5i2.336
Depdikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ferrance, E. (2000). Action research. Themes in Education. Northeast and Islands Regional Educational Laboratory at Brown University. USA.
Hopkins, D. (2018). A Teacher’s Guide to Classroom Research. McGraw-Hill.
Ishak, M. (2015). Latihan Olahraga Dalam Permainan Tradisional. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 4(2), 42–48.
Juliantine, T. (2010). Strategi Mengajar Melalui Model Bermain Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar. Journal Research Of Physical Education, 1(1), 1–9.
Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lucky, H. (2019). Uji Normalitas Data Kesehatan Menggunakan SPSS Edisi 1.
Mariyanto, M. (2010). Manfaat Pemanasan dalam Latihan Olahraga. In Pendidikan Kepelatihan Olahraga (pp. 525–542).
Maulana, I. A. (2019). Survei Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Atlet Wushu Sasana Genta Suci Ambarawa Dalam Peningkatan Latihan Tahun 2018-2019.
Nasution. (2006). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Nopembri, S. (n.d.). Pengalaman Belajar Pendidikan Jasmani Yang Menyenangkan Pada Pendidikan Dasar. UNY.
Nugroho, U. (2020). Statistika Dasar dan Penerapan SPSS Untuk Pendidikan Olahraga. Surakarta: CV. Sarnu Untung.
Pertiwi, A. (2021). 7 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga. The Asian Parent. https://id.theasianparent.com/manfaat-pemanasan
Purnamawati, E. (2011). Motivasi Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Voli.
Putri, E. P. (2014). Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua, Pelatih dan Teman Dengan Motivasi Berprestasi Akademik dan Motivasi Berprestasi Olahraga (basket) pada Mahasiswa Atlet Basket Universitas Surabaya. CALYPTRA, 3(1), 1–11.
Rizkianto, F. (2015). Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan Membangun Indonesia Untuk Pembelajaran PENJASORKES Bagi Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal.
Sardiman, A. M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Setyobroto, S. (2002). Psikologi olahraga. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Siagian, S. P. (2004). Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Subekti, N. (2011). Pengaruh Latihan Plyometric Hurdle Hopping Dan Side Double Front Jump Combination Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Pesilat Putra UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah Universitas Sebelas Maret Surakata Tahun 2011 [Universitas Sebelas Maret]. In Fakultas Keguruan dan Ilmu Penididkan Universitas Sebelas Maret. http://www.ainfo.inia.uy/digital/bitstream/item/7130/1/LUZARDO-BUIATRIA-2017.pdf
Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. In Pendekatan Kuantitatif.
Suratmi, S., Purwaningsih, S. S., Sartika, E., & Suryani, A. (2018). Statistika untuk Pengolahan Data Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMP Rayon Bandung Selatan. Jurnal DIFUSI, 1(1).
Suwandi, S. (2013). Modul Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Penelitian Tindakan Kelas. Modul, 36.
Tambun, B. T. (2014). Penerapan Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Motivasi Atlet Dalam Melakukan Pemanasan Di Klub Futsal Sport Worship and Praise Bogor [Universitas Negeri Jakarta]. http://repository.unj.ac.id/520/
Thompson, J. (2010). Social Support and Minority Student-Athletes. Journal of Issues in Intercollegiate Athletics, 3(1), 234–252.
Wibowo, A. T. (2016). Hubungan Lama Latihan Hoki, Derajat Kelengkungan Tulang Belakang dan Akurasi Pukulan Pada Pemain Hoki Putra Unnes Tahun 2015.
Widiastuti, S. S. (2019). Mengenal Permainan Olahraga Bola Besar. Myria Publisher.
Copyright (c) 2022 Jurnal MensSana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
